Kamis, 13 September 2007

ANALISIS USAHA TANI KC PANJANG


Kacang panjang merupakan salah satu komoditas yang ditanam tersebar dan seringkali belum kita perhatikan. Dalam kondisi mengais omset seperti sekarang, tanaman ini pantas dilirik untuk turut menyumbang omset. Keuntungan yang diterima petani cukup stabil. Untuk menilai suatu peluang pengembangan suatu komoditas, perlu dilakukan analisa usaha tani. Sekedar mengingatkan, berikut ini kami sajikan contoh perhitungan analisis usaha tani kacang panjang. Analisis yang disajikan didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut :

Tanaman kacang panjang yang ditanam varietas MLG 15035

1. Keadaan agroklimat sesuai dengan syarat tumbuh kacang panjang

2. Luas tanam 1 hektar

3. Teknik budidaya dengan mulsa plastik dan pemeliharaan secara intensif

4. Jarak tanam 40 x 60 cm

5. Produksi 30,8 ton/ha polong segar

6. Masa investasi selama satu periode produksi (satu musim tanam) adalah 4,5 bulan

7. Harga jual kacang panjang polong muda Rp 1.100,00/kg

8. Tingkat kerusakan tanaman diperkirakan 10%

9. Tenaga kerja diperhitungkan dalam satuan Hari Kerja Setara Pria (HKSP) dimana 1 HKSP sama dengan 8 jam kerja

10. Bunga modal diperhitungkan sebagai biaya yaitu sebesar 2%per bulan

11. Biaya tak terduga diperhitungkan sebesar 10% dari biaya operasional

A. Modal Usaha Tani

Biaya usaha tani ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu biaya prasarana produksi, sarana produksi dan tenaga kerja.

  1. Prasarana Produksi

a. Sewa tanah 1 hektar per musim tanam Rp 800.000

b. Base camp ukuran 5x5 m

1) Bambu 15 batang @ Rp 4000 Rp 60.000

2) Dinding bambu 5x1,75m=8lbr @Rp18.500 Rp 148.000

3) Paku 3,5kg @ Rp 5.000 Rp 17.500

4) Tali 15m @ Rp 600 Rp 9.000

5) Genting 350 buah @ Rp 300 Rp 285.000

6) Tenaga kerja 10HKSP @ Rp 9.000 Rp 90.000

c. Peralatan

1) Tangki semprot 2 buah @ Rp130.000 Rp 260.000

2) Cangkul 5 buah @ Rp13.5000 Rp 67.500

3) Sabit 5 buah @ Rp4.500 Rp 22.500

4) Keranjang 5 buah @ Rp5.000 Rp 25.000

5) Gembor 3 buah @ Rp 5.000 Rp 15.000

6) Ember plastik 4 buah @ Rp 5.000 Rp 20.000

7) Alat pelubang mulsa 2 buah @Rp11.000 Rp 22.000

8) Ginting pangkas 2 buah @Rp15.000 Rp 30.000

2. Sarana Produksi

a. Benih 20 kg @ Rp 25.000

b. Pupuk :

1) Pupuk kandang 15 ton @ Rp 35.000 Rp 525.000

2) Urea 55kg @ Rp1.250 Rp 68.750

3) SP 36 83kg @ Rp 1.800 Rp 149.400

4) KCl 92 kg @ Rp2.500 Rp 230.000

5) Pupuk fosfo N 5,5 L @Rp38.000 Rp 209.000

c. Pestisida

1) Curacron 500EC 6 liter @Rp156.000 Rp 936.000

2) Antracol 6kg @ Rp 60.000 Rp 360.000

3) Furadan 30kg @ Rp8.000 Rp 240.000

3. Tenaga Kerja

a. Pembajakan dg traktor Rp 200.000

b. Pencangkulan 71 HKSP @Rp10.000 Rp 710.000

c. Pembentukan bedeng 100 HKSP @Rp10.000 Rp 1.000.000

d. Pengapuran tanah 18 HKSP @Rp10.000 Rp 180.000

e. Pemulukan dasar 15 HKSP @Rp 10.000 Rp 150.000

f. Perapian bedeng 30 HKSP @Rp10.000 Rp 300.000

g. Pemasangan mulsa plastik 45HKSP @Rp10.000 Rp 450.000

h. Pelubangan mulsa 28 hKSP @Rp10.000 Rp 280.000

i. Pemasangan lanjaran 37 HKSP @Rp10.000 Rp 370.000

j. Penyiangan 90HKSP @Rp10.000 Rp 900.000

k. Penyemprotan PPC 16 HKSP @Rp10.000 Rp 160.000

l. Penyemprotan pestisida 96HKSP @Rp10.000 Rp 960.000

m. Pemangkasan pucuk 32 HKSP @Rp10.000 Rp 320.000

n. Panen dan angkut 128HKSP @Rp10.000 Rp 1.280.000

  1. Lain-lain

a. Mulsa plastik 10 rol @ Rp 250.000 Rp 2.500.000

b. Ajir bambu 36.660 buah @Rp100 Rp 3.666.000

c. Tali raffia 5 bal @ Rp6.500 Rp 32.500
d.
Biaya tak terduga 10% Rp 1.854.800
Jumlah Rp20.402.950

B. Analisis Biaya Usaha Tani

Perhitungan analisis biaya usaha tani adalah sebagai berikut :

1. Sewa tanah 1 hektar selama 4,5 bulan Rp 800.000

2. Nilai penyusutan base camp per 4,5 bulan Rp 57.140

3. Nilai penyusutan tangki semprot per 4,5 bulan Rp 16.312

4. Nilai penyusutan cangkul per 4,5 bulan Rp 12.656

5. Nilai penyusutan sabit per 4,5 bulan Rp 4.500

6. Nilai penyusutan keranjang per 4,5 bulan Rp 4.500

7. Nilai penyusutan gembor per 4,5 bulan Rp 2.812

8. Nilai penyusutan enber per 4,5 bulan Rp 3.937

9. Nilai penyusutan pelubang mulsa per 4,5 bulan Rp 4.050

10. Nilai penyusutan gunting pangkas per 4,5 bulan Rp 5.625

11. Nilai penyusutan ajir per 4,5 bulan Rp 1.222.000

12. Nilai penyusutan mulsa plastik per 4,5 bulan Rp 1.250.000

13. Benih kacang panjang 20 kg Rp 500.000

14. Pupuk Rp 1.182.150

15. Pestisida Rp 1.536.000

16. Tenaga kerja Rp 7.260.000

17. Tali rafia 5 bal Rp 32.500

18. Biaya tak terduga Rp 1.854.800

19. Biaya modal 4,5 bulan 9% Rp 1.836.265

Jumlah Rp17.585.247

C. Analisis Pendapatan dan Keuntungan Usaha Tani

Pendapatan 30.800 kg x Rp 1.100 Rp 33.880.000

Biaya usaha tani Rp 17.585.247

Keuntungan Usaha Tani (1-2) Rp 16.294.753

D. Analisis Titik Impas Pulang Modal (BEP)

Analisis titik impas pulang modal atau Break Even Point (BEP) adalah suatu kondisi yang menggambarkan hasil Usaha tani yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Dalam kondisi ini, usaha tani yang dilakukan tidak menghasilkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian

1. BEP Volume Produk

BEP volume produksi menggambarkan produksi minimal yang harus dicapai dalam usaha tani agar tidak mengalami kerugian

BEP Volume Produksi

= Total biaya : Harga di Tingkat Petani

= Rp 17.585.247 : Rp 1.100 / kg

= 15.986,5 kg

Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat diperoleh produksi 15.986,5 kg polong segar, usaha tani tidak menghasilkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian

2. BEP Harga Produksi

BEP Harga Produksi menggambarkan harga terendah dari produk yang dihasilkan. Jika harga pasaran di tingkat petani lebih rendah daripada BEP, maka usaha tani akan mengalami kerugian. Harga BEP ini merupakan harga pokok atau harga dasar untuk pengembalian modal. Agar usaha tani untung, maka petani harus menjual produksi di atas harga dasar ini.

BEP Harga Produksi

= Total Biaya Produksi : Total Produksi

= Rp 17.585.247 : 30.800 kg

= Rp 571 / kg

Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat harga kacang panjang (polong segar) di tingkat petani sebesar Rp571/kg, usaha tani kacang panjang tidak memperoleh keuntungan dan mengalami kerugian.

E. Analisis Kelayakan Usaha Tani (B/C Ratio)

Analisis Kelayakan Usaha Tani atau Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) biasa digunakan dalam analsis kelayakan usaha tani yaitu perbandingan antara pendapatan dan total biaya yang digunakan.

B/C Ratio

= Total Pendapatan : Total Biaya Produksi

= Rp 33.880.000 : Rp 17.585.247

= 1,92

F. Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal (ROI)

Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal atau Return of Investment (ROI) adalah analisis untuk mengetahui keuntungan usaha berkaitan dengan modal yang dikeluarkan

ROI = Keuntungan Usaha Tani : Modal Usaha Tani x 100 %

= Rp 16.294.753 : Rp 20.402.950 x 100 %

= 79,86 %

Nilai ROI sebesar 79,86 % menggambarkan bahwa dari Rp 100 modal yang digunakan akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 79,86 Nilai ROI yang tinggi menunjukkan usaha tani kacang panjang sanga efisien.

Apa manfaat mengetahui analisis usahatani? Salah satunya untuk memperkirakan tren bisnis komoditas ini di masa depan. Jika nilai BEP harga produksi berada di bawah harga pasar rata-rata dalam setahun, maka bisnis ini cenderung menguntungkan. Namun sebaliknya, bila BEP harga produksi berada di atas harga pasaran rata-rata dalam setahun, maka bisnis komoditas ini cenderung suram. bagaimana dengan koditas utama di daerah Anda, termasuk cerah atau suram?

Bagaimana dengan teknik budidaya kacang panjang ? Tunggu paparannya minggu depan.